warisan puncak pegunungan itu tampak tertutup salju. Di bawahnya terlihat sebuah danau dengan air yang tenang dan begitu jernih. Bunga warna-warni mekar terhampar di sana-sini seakan ingin berlomba memperlihatkan keelokannya. Sangat indah.
Ya, itulah sejumput pemandangan Kashmir, surga di dunia. Tanah yang memanjakan mata dan subur. Tempat peristirahatan kaum bangsawan sejak beratur-ratus tahun yang lalu. Tempat tinggal bagi kaum Muslim.
Namanya kerap disebut-sebut sejak dulu kala. Terletak di ekor pegunungan Himalaya bagian barat, lembah Kashmir yang dikelilingi pegunungan yang menjulang ke langit memang menyajikan pemandangan laksana di surga.
Sayangnya, itu semua kini tinggal cerita. Wilayah yang terletak di utara sub-benua India itu berubah menyeramkan. Terkoyak konflik dan pertikaian sejak sekitar 60 tahun lalu. Kashmir yang dikenal sebagai daerah mandiri sejak berabad lalu, tiba-tiba harus mengerang. Dirinya yang elok menjadi rebutan dua negara yang baru saja merdeka, India dan Pakistan.
Kisah muram itu bermula pada 1947 tatkala Inggris memberikan kemerdekaan kepada India dan berbuntut pemisahan diri Pakistan. Kala itu, Kashmir sebenarnya bukan bagian dari wilayah India ataupun Pakistan. Dia berdiri sendiri dan langsung di bawah wewenang penjajah Inggris. Karena itu, hukum yang berlaku saat itu memberikan kebebasan kepada penduduk Kashmir untuk bergabung dengan India, Pakistan, atau tetap berdiri sendiri.
Tanggal 19 Juli 1947 penduduk Muslim pun mengeluarkan keputusan resmi: tidak bergabung dengan negara mana pun alias tetap berdiri sendiri. Namun, penguasa Kashmir saat itu, Maharajah Hari Singh, merasa berkeberatan, dan menggabungkan Kashmir ke dalam India berdasarkan Perjanjian Asesi tanggal 26 Oktober 1947.
Sejak itulah, konflik seakan tak pernah berhenti mendera Kashmir. Dan sekarang, Kashmir pun mesti terbelah masuk ke dalam tiga negara. Pakistan menguasai barat laut Kashmir, India mengontrol tengah dan bagian selatan Jammu dan Kashmir, dan Cina yang menduduki timur laut (Aksai Chin). Meskipun wilayah ini dalam prakteknya diatur oleh ketiga negara tersebut, India tidak pernah mengakui kuasa Pakistan dan Cina. Sebaliknya, Pakistan pun memandang seluruh wilayah Kashmir sebagai milik sahnya dan tak mengakui India.
Terletak diketinggian 1.600 meter atau 5.200 kaki, Kashmir memiliki ibukota kuno, Srinagar, yang kini masuk ke dalam penguasaan India. Ibukota itu persis di dekat Danau Dal yang terkenal karena kanal dan rumah perahunya. Tepat di luar kota itu terdapat taman Shalimar yang indah yang dibangun oleh Jehangir, kaisar Mughal, pada 1619. Kashmir, surga dunia yang tersia-sia.
0 komentar:
Posting Komentar