Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dibedakan atas faktor luar dan faktor dalam. 
Faktor Luar
Nutrisi (Makanan)
Umumnya  tumbuhan memerlukan makanan dari lingkungan yang berupa unsur-unsur  mineral. Unsur mineral ini berperan dalam penyusunan molekul organik.  Beberapa unsur mineral juga terdapat dalam bentuk ion anorganik dalam  protoplasma. makanan tersebut sebagai sumber energi dan sumber materi  untuk mensintesis berbagai komponen sel.
Air
Air  termasuk senyawa utama yang dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air tumbuhan  tidak bisa tumbuh. Kekurangan air dapat menghambat aktivitas  metabolisme.
Suhu
Tumbuhan  memerlukan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik yang  disebut suhu optimum. Suhu paling rendah dimana tumbuhan masih dapat  hidup disebut suhu minimum. Suhu paling tinggi di mana tumbuhan masih  dapat hidup disebut suhu maksimum.
Kelembapan 
Pengaruh  kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai pertumbuhan. Tanah dan  udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi lembap  menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang  diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga  sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan bertambah  besar.
Oksigen 
Oksigen  berfungsi dalam reaksi metabolisme tumbuhan karena oksigen penting  dalam respirsi yang menghasilkan energi. Jika kekurangan oksigen,  respirsi terganggu dan energi berkurang sehingga pertumbuhan terganggu.
Cahaya 
Cahaya  sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk berfotosintesis. Namun cahaya  juaga merupakan faktor penghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya  dapat menguraikan auksin.
Faktor Dalam
Gen 
Berfungsi  mengawasi reaksi kimia di dalam sel, terutama reaksi sintesis protein  dan sintesis enzim. Gen-gen yang terbawa oleh setiap kromosom dari suatu  generasi akan menentukan sifat generasi berikutnya.
Hormon
Disebut  zat tumbuh atau Fitohormon. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang  sangat esensial yang dibuat pada bagian tumbuhan, sedangkan respon  pertumbuhan terjadi di bagian tumbuhan lainnya. Misalnya di akar,  batang, dan daun.
Hormon  ditemukan pada tahun 1928 oleh F.W. Went. Hormon tumbuhan yang telah  diketahui antara lain auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dormin,  kalin, dan asam traumalin.
Auksin
Auksin merupakan senyawa asetat dengan gugus indol.
Fungsi auksin adalah sebagai berikut.
Ø Mengembangkan sel-sel sehingga sel bertambah panjang.
Ø Merangsang petumbuhan bunga dan buah
Ø Mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem sehingga mempergiat kambium membentuk sel-sel baru.
Asam  indol asetat (AIA) adalah zat tumbuh sintetik yang bermanfaat bagi  pertanian, yaitu untuk partenokarpi. Partenokarpi adalah tanaman yang  menghasilkan buah tanpa adnya penyerbukan dan pembuahan. Misalnya pada  buah pisang, anggur tak berbiji, jeruk tak berbiji, dan apel.
Giberelin
Giberelin diperoleh dari jamur Giberelin fujikuroi atau Fusarium moniliformae.  Giberelin adalah suatu zat yang mempunyai pengaruh terhadp pemanjangan  dan pembelahan sel. Dalam perkembangan embrio dan kecambah, hormon ini  merangsang lapisan aleuron untuk mensintesis enzim amilase yang dapat  memecah tepung dalam endosperm menjadi glukosa.
Fungsi giberelin adalah sebagai berikut.
Ø Menyebabkan tanaman tumbuh raksasa.
Ø Membuat tanaman berbunga sebelum waktunya.
Ø Merangsang aktivitas kambium.
Ø Menghasilkan buah tanpa penyerbukan.
Sitokinin 
Sitokinin banyak ditemukan pada jaringan yang aktif membelah. Fungsi sitokinin adalah sebagai berikut.
Ø Merangsang pembelahan sel dengan cepat.
Ø Merangsanag pertumbuhan akar dan pelebaran daun.
Ø Merangsang pertumbuhan ke arah samping pada pucuk.
Gas Etilen
Fungsi etilen adalah sebagai berikut.
Ø Mempercepat pemasakan buah.
Ø Menyebabkan batang tumbuh menjadi tebu.
Asam Absisat (Dormin)
Fungsi asam absisat adalah sebagai berikut.
Ø Menghambat pertumbuhan tumbuhan, sehingga berlawanan dengan fungsi auksin dan giberelin.
Ø Membantu tumbuhan untuk bertahan pada kondisi lingkungan yang buruk dengan menunda pertumbuhan (dormasi).
Kalin
Kalin mempengaruhi pembentukan organ tumbuhan.
Berdasarkan organ yang dipengaruhi, kalin dibedakan menjadi berikut.
Ø Rhizokalin : mempengaruhi pembentukan akat
Ø Kaulokalin : mempengaruhi pembentukan batang.
Ø Filokalin : mempengaruhi pembentukan daun.
Ø Antokalin : mempengaruhi pembentukan bunga.
Asam Traumalin
Fungsi  traumalin adalah untuk penyembuahn luka. Jika tumbuahan mengalami luka,  maka luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuan ini disebut  restitusi atau regenerasi. 
Sumber: LKS GITA



 

 Categories :
 Categories :  
 

 

0 komentar:
Posting Komentar