Pages

Tampilkan postingan dengan label pelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pelajaran. Tampilkan semua postingan

Menggunakan NetMeeting

jika komputer dirumah atau dikantor anda telah terhubung dalam jaringan komputer maka dapat dipastikan bahwa anda dapat melakukan komunikasi antara satu komputer dengan komputer yang lainnya baik dengan menggunakan chat seperti biasa atau anda juga langsung dapat berkomunikasi dengan menggunakan fasilitas calling yang tentunya harus ditunjang dengan sound pada komputer anda.
untuk melakukan komunikasi antar komputer maka anda harus menggunakan software yang dapat di download dari internet, salah satunya adalah Lantalk Net. namun biasanya software2 tersebut tidaklah gratis sehingga jika anda menggunakannya maka anda harus membayar.
nah untuk mengatasi hal itu, anda dapat menggunakan sowtware bawaan windows yaitu Netmeeting.
Netmeeting adalah software yang tersedia di dalam Windows yang tentunya tidak jauh beda dengan software yang didapatkan dari internet dan juga Netmeeting dapat langsung anda gunakan untuk melakukan komunikasi dengan komputer lain. cara untuk menggunakan Netmeeting adalah sebagai berikut:
1. buka windows explorer, masuk pada drive C –> Program Files –> Netmetting
2. pada Netmetting, klik 2x pada file conf.exe sehingga menampilkan gambar berikut:
3. pada gambar diatas klik tombol next dan menampilkan gambar berikut:4. masukkan data diri anda seperti pada gambar diatas dan klik tombol next, menampilkan gambar berikut:5. berikanlah tanda centang seperti gambar diatas dan klik tombol next.
6. pada gambar diatas pilih Local Area Network dan klik tombol next.7. berikanlah tanda centang seperti pada gambar diatas dan klik tombol next.
klik tombol next.
8. pada gambar dibawah ini anda dapat melakukan tes terhadap sound pada komputer anda dan klik tombol next 9. dari gambar diatas klik tombol finish sehingga menampilkan gambar dibawah ini:
10. untuk melakukan panggilan ke komputer yang lain maka klik tombol Place Call sehingga menampilkan gambar berikut
selanjutnya tekan tombol call.
11. apabila komunikasi berjalan dengan baik maka tampilan akan seperti gambar dibawah ini:
12. pastikan bahwa mic & speaker tercentang seperti pada gambar dibawah ini:13. untuk melakukan chat, klik tombol chat seperti gambar berikut: sehingga menampilkan kotak dialog chat seperti berikut:
apabila anda akan melakukan komunikasi antar komputer dalam jaringan dengan menggunakan Netmeeting maka pastikan bahwa komputer anda dilengkapi dengan speaker dan microphone karena tanpa speaker dan microphone maka anda tidak dapat menggunakan Netmeeting.
selamat mencoba

Uji Vitamin C

UJI VITAMIN C


  1. A. TUJUAN PENGAMATAN
v     Mengetahui kandungan vitamin C pada makanan.
  1. B. LANDASAN TEORI
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah tidak banyak, tetapi harus tersedia di dalam tubuh. Salah satu vitamin yang sangat diperlukan tubuh adalah vitamin C. Vitamin C merupakan salah satu vitamin yag larut dalam air. Kebutuhan Vitamin C setiap harinya ialah 60 mg. Vitamin ini dapat didapat dari buah jeruk, jambu, mangga tomat dan buah-buahan lainnya. Manfaat dari vitamin C adalah sintesis kolagen, matriks tulang dan gigi, metabolisme asam amino, pertahanan tubuh dan penyembuhan luka. Jika kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan mudahnya mengalami perdarahan, sariawan dan pertumbuhan tulang terganggu.
  1. C. RUMUSAN MASALAH
v        Bagaimana kandungan vitamin dalam makanan yang diuji?
  1. D. ALAT DAN BAHAN
v     Alat :
  1. Tabung reaksi
  2. Rak tabung reaksi
  3. Pipet
v     Bahan :
1. Amilum Iodida
2. Vitamin C
3. Air daun papaya
4. Air jeruk.
  1. E. LANGKAH KERJA
    1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
    2. Memasukkan Amilum Iodida kedalam tabung reaksi
    3. Meneteskan makanan yang diuji kedalam amilum Iodida sampai warnanya bening.
    4. Mengamati sampai terjadi perubahan warna
    5. Mencatat hasil pengamatan.
    6. F. HASIL PENGAMATAN
Makanan yang di uji Jumlah tetesan yang diperlukan untuk menetralkan Amilum Iodida
Vitamin C 7 tetes
Air daun papaya 4 tetes
Air jeruk 3 tetes
  1. G. ANALISIS DATA
Kandungan vitamin C paling tinggi ialah vitamin C (indikator). Semakin banyak tetesan maka kadar vitamin Cnya semakin tinggi. Air daun papaya mempunyai kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan air jeruk. Proses meneteskan makanan kedalam Amilum iodia dihentikan ketika larutan AI berubah warna menjadi bening.
  1. H. KESIMPULAN
v     Semakin banyak tetesan maka kandungan vitamin C semakin rendah.
v     Kandungan vitamin C paling tinggi adalah indikator (vitamin C)
v     Kandungan vitamin C paling rendah adalah air jeruk.

Uji Makanan

Uji Amilum
Cara Kerja :
Ambil 1 ml larutan yang akan diuji dan letakkan pada tabung reaksi
Teteskan dengan larutan lugol yang encer (jika tidak ada bisa gunakan "Betadine")
Amati perubahan warna yang tejadi pada setiap bahan makanan yang diuji. 
Catatan : Jika terjadi perubahan warna biru sampai hitam berarti bahan makanan tersebut mengandung amilum

Uji Gula
Dengan Fehling A dan Fehling B
Cara Kerja :
Masukkan 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi
Teteskan dengan fehling A dan fehling B, larutan akan bewarna biru
Panaskan tabung reaksi yang berisi bahan makanan dan fehling A dan B diatas bunsen
Amati perubahan warna yang terjadi
Catatan : jika warna biru berubah menjadi hijau sampai oranye berarti bahan makanan mengandung gula

Dengan Larutan Benedickt
Masukkan 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi
Teteskan dengan larutan benedickt
Panaskan tabung reaksi yang berisi bahan makanan dan larutan benedickt diatas bunsen
Amati perubahan warna yang terjadi
     Catatan : Jika bahan makanan yang mengandung gula akan bewarna jingga

Uji Protein
Dengan reagen biuret
Cara Kerja :
- Ambil 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi
- Tetesi dengan 4 tetes reagen biuret 
Catatan : Jika warnanya berubah menjadi ungu berarti mengandung protein

Dengan reagen millon nase
Cara Kerja :
- Ambil 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi
- Teteskan 4 tetes reagen millon nase, akan terjadi penggumpalan yang bewarna putih
- Panaskan tabung reaksi diatas bunsen dengan hati-hati
- Amati perubahan warna yang terjadi
Catatan : Jika warna berubah menjadi merah berarti bahan makanan tersebut mengandung protein

Uji Lemak
Dengan kertas koran (boleh pakai kertas biasa)
Cara Kerja :
- Teteskan larutan yang akan diuji pada kertas koran
- Amati warna pada kertas koran
Catatan : Jika warna kertas tampak buram atau jadi transparan , berarti bahan makanan tersebut mengadung lemak

Dengan etanol
Cara Kerja :
- Masukkan 5 ml etanol pada tabung reaksi
- Masukkan 2 tetes larutan bahan makanan yang akan diuji
- Tuangkan larutan bahan makanan dan etanol ini ke dalam tabung reksi yang berisi 5 ml air
Catatan : Jika terbentuk emulsi putih keruh berarti bahan makanan yang diuji mengandung lemak

Percobaan Respirasi Dengan Respirometer

TUJUAN
Mengetahui kecepatan respirasi pada hewan (serangga) dan pada tumbuhan (kecambah)
ALAT DAN BAHAN
v Alat:
¤ 1 buah neraca
¤ 1 buah stop watch
¤ 2 buah respirometer
¤ 1 buah plastisin
¤ Eosin secukupnya
¤ Kapas
¤ 1 buah pipet
v Bahan
¤ 1 ekor jangkrik
¤ 1 ekor belalang
¤ 2 gram kecambah kedelai
¤ 2 gram kecambah hijau
CARA KERJA
1. membersihkan respirometer dengan hati-hati, lalu meletakkannya dalam keadaan terbuka.
2. Menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan neraca.
3. Membungkus NaOH kristal dengan menggunakan kapas dan memasukannya dalam respirometer.
4. memasukan 1 ekor jangkrik dan menutup respirometer dengan memberi plastisin pada sambungan penutupnya untuk menghindari udara keluar atau masuk ke respirometer.
5. menetesi ujung respirometer yang berskala dengan eosin secukupnya dengan menggunakan alat suntik (hati-hati jangan sampai eosin terserap keluar dari pipa berskala tersebut.
6. mengmati pergerakan eosin setiap menitnya pada berskala tersebut.
7. mencatat hasilnya dalam tabel pengamatan.
8. Setelah eosin masuk dalam tabung respirometer, bersihkan respirometer.
9. Menulangi cara kerja diatas, dengan bahan belalang, kecambah kedelai dan kecambah hijau.

Percobaan Enzim Katalase

Tujuan percobaan
mengetahui pengaruh pH, suhu, dan konsentrasi substrat pada aktivitas enzim katalase
mengetahui pengaruh banyak sedikitnya proses mengunyah terhadap proses pemecahan amilum oleh enzim ptialin

alat dan bahan
1. tabung reaksi 6 buah.................................Lap/serbet
2. gelas ukur 1 buah......................................Batang lidi
3. larutan peroksida......................................Korek api
4. ekstraks hati ayam...................................bunsen + spiritus
5. ekstraks jantung ayam............................Erlemayer 250 ml
6. ekstraks kentang......................................pipet tete

Cara kerja:
Kerja enzim katalase dalam keadaan Normal
1. Siapkan 6 buah tabung reaksi beri label A, B, dan C.
2. Isi masing-masing dengan 2 ml larutan peroksida
3. Tiga tabung reaksi lagi isi masing-masing dengan eksktraks hati, jantung dan kentang .....sebanyak 2 ml
4. Tuangkan tabung reaksi berisi ekstraks hati ke tabung A, ekstraks jantung ke tabung B dan .....ekstraks kentang ke tabung C, kemudian tutup lubang tabung dengan ibu jari
5. Amati buh yang terbentuk
6. Uji masing-masing tabung dengan menggunakan bara api yang dibuat dari sebatang lidi. ....perhatikan apakah bara berupa api menjadi nyala api atau sebaliknya menjadi padam. Jika ....menyala beri tanda + jika padam beri tanda -
7. catat hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan
8. Bandingkan tabung reaksi mana yang menghasilkan buih paling banyak dan tabung reaksi ....mana yang menghasilkan buih paling sedikit.

Faktor suhu
1. Siapkan 3 tabung reaksi dan beri label A, B dan C
2. Isi masing-masing tabung dengan 2 ml larutan peroksida
3. Tiga tabung lagi isi masing-masing dengan ekstraks hati, jantung dan kentang sebanyak 2 ml
4. masukkan larutan HCL sebanyak 7 tetes kedalam masing-masing tabung, dan kocok hingga ....larut
5. Tuangkan masing-masing tabung berisi eksktrak ke dalam tabung A, B dan C
6. amati perubhan yang terjadi
5. Uji masing-masing tabung dengan menggunakan bara api yang dibuat dari sebatang lidi. ....perhatikan apakah bara berupa api menjadi nyala api atau sebaliknya menjadi padam. Jika ....menyala beri tanda + jika padam beri tanda -
7. catat hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan
8. Bandingkan tabung reaksi mana yang menghasilkan buih paling banyak dan tabung reaksi ....mana yang menghasilkan buih paling sedikit.

Tabel hasil pengamatan

Gas Mulia




Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut :


Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*
Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari.



* Radon = amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.




Sejarah Gas Mulia



Sejarah gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785. Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 bagian) sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas atmosfer.



Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay berhasil memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang sekarang di kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data spektrum. Lalu ia mencoba mereaksikan zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama argon.


Dan pada tahun1895 Ramsay berhasil mengisolasi Helium, hal ini berawal dari penemuan Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari total. Janssen menemukan spektrum Helium dari sinar matahari berupa garis kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan Frankland.


Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers memperoleh zat baru yaitu Kripton, Xenon serta Neon. Kripton dan Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Sementara itu Neon ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.



Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran radium. Pada tahun William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling berat di masanya (sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923.



Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan pada tahun 1962. Pembuatan unsur tersebut diawali oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett barhasil membuat senyawa xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah ditemukan berbagai gas mulia lain yang berhasil di buat. Dan akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia yang berarti stabil atau sukar berreaksi.



Asal usul nama unsur gas mulia:
- Helium → Helios (Yunani) : matahari
- Argon → Argos (Yunani) : malas
- Neon → Neos (Yunani) : baru
- Kripton → Kriptos (Yunani) : tersembunyi
- Xenon → Xenos (Yunani) : asing
- Radon → Radium





Sifat Gas Mulia

Gas mulia memiliki beberapa sifat baik secara fisis maupun kimia, sebelum membahas hal tersebut mari kita lihat data-data dari gas mulia.
Berikut merupakan beberapa ciri fisis dari gas mulia.


HeliumNeonArgonKriptonXenonRadon
Nomor atom21018325486
Elektron valensi288888
Jari-jari atom(Ǻ)0,500,650,951,101,301,45
Massa atom (gram/mol)4,002620,179739,34883,8131,29222
Massa jenis (kg/m3)0.1785 0,91,7843,755,99,73
Titik didih (0C)-268,8-245,8-185,7-153-108-62
Titikleleh (0C)-272,2-248,4189,1-157-112-71
Bilangan oksidasi0000;20;2;4;60;4
Keelekronegatifan---3,12,42,1
Entalpi peleburan (kJ/mol)
*
0,3321,191,642,302,89
Entalpi penguapan (kJ/mol)0,08451,736,459,0312,6416,4
Afinitas elektron (kJ/mol)212935394141
Energi ionisasi (kJ/mol)264020801520135011701040



*= Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan menurunkan suhu.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia

He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6

Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5



Sifat Fisis

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.

Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan.
Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai keelektronegatifan. Dan bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga sekarang.




Sifat Kimia

Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.
Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.





Reaksi pada Gas Mulia

Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat berreaksi dengan atom lain.
Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6

Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit d
jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0

jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.


Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia



Gas MuliaReaksiNama senyawa yang terbentukCara peraksian
Ar(Argon)
Ar(s) + HF → HArF
Argonhidroflourida
Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah
Kr(Kripton)
Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s)
Kripton flourida
Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X
Xe(Xenon)

Xe(g) + F2(g) → XeF2(s)

Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s)

Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s)

XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) + 6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) → 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq)
Xenon flourida

Xenon oksida
XeF2 dan XeF4 dapat
diperoleh dari pemanasan Xe dan F2pada tekanan6 atm, jika umlah peraksi F2 lebih besar maka akan diperoleh XeF6
XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi(reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3 yang bersifat alkain
Rn(Radon)
Rn(g) + F2(g) → RnF
Radon flourida
Bereaksi secara spontan.




Kegunaan Gas Mulia

Helium
- Sebagai pengisi Balon udara, hal ini dikarenakan helium adalah gas yang


Helium merupakan zat yang ringan dan tidak muadah terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rnedah.

Neon
Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televise.

Argon
Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam las dan sebagai pengisi bola lampu pijar.

Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.

Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Penyimpangan semu Hukum Mendel terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling memengaruhi.


2. Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling memengaruhi dalam memberikan fenotipe pada suatu individu disebut interaksi gen, yaitu: a. komplementer, b. kriptomeri, c. epistasis-hipostasis, dan d. polimeri.
a. Komplementer
Komplementer adalah peristiwa dua gen dominan saling memengaruhi atau melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat.
Soal:  
Diketahui C (gen penumbuh bahan mentah pigmen), c (gen tidak mampu menumbuhkan bahan mentah pigmen), R (gen penumbuh enzim pigmentasi kulit), dan r (gen tidak mampu menumbuhkan enzim pigmentasi kulit). Jika disilangkan induk berwarna (CCRR) dengan tidak berwarna (ccrr), maka akan dihasilkan keturunan 100% berwarna. Tentukan rasio fenotif  F2!
Penyelesaian:
P1        :           CCRR (berwarna)       ><        ccrr (tak berwarna)
Gamet :           CR                                           cr
F1        :                                               CcRr (berwarna) [ artinya: C dan R mempengaruhi warna
P2        :           CcRr (berwarna)         ><        CcRr (tak berwarna)
Gamet :           CR, Cr, cR, cr                         CR, Cr, cR, cr
F2        :

CR
Cr
cR
Cr
CR
CCRR (berwarna)
CCRr (berwarna)
CcRR (berwarna)
CCRr (berwarna)
Cr
CCRr (berwarna)
CCrr (tak berwarna)
CcRr (berwarna)
CCrr (tak berwarna)
cR
CcRR (berwarna)
CcRr (berwarna)
ccRR (tak berwarna)
CcRr (berwarna)
cr
CcRr (berwarna)
Ccrr (tak berwarna)
ccRr (tak berwarna)
Ccrr (tak berwarna)
Rasio F2: berwarna : tak berwarna = 9 : 7
b. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya apabila bertemu dengan faktor dominan lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini seolah-olah tersembunyi (kriptos),
Soal:
Diketahui gen A (ada pigmen antosianin), a (tidak ada pigmen antosianin), B (air sel bersifat basa), dan b (air sel tidak bersifat basa). Penyilangan Linaria maroccana berbunga merah (AAbb) dengan
Linaria maroccana berbunga putih (aaBB), menghasilkan 100% generasi (F1)-nya berbunga ungu. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1        :           AAbb (merah) ><        aaBB (putih)
Gamet :           Ab                               aB
F1        :           AaBb (Ungu) [ ada pigmen antosianin (A) dalam basa (B)
P2        :           AaBb (ungu)   ><        AaBb (ungu)
Gamet :           AB, Ab, aB, ab                       AB, Ab, aB, ab
F2        :

AB
Ab
aB
ab
AB
AABB (ungu)
AABb (ungu)
AaBB (ungu)
AaBb (ungu)
Ab
AABb (ungu)
AAbb (merah)
AaBb (ungu)
Aabb (merah)
aB
AaBB (ungu)
AaBb (ungu)
aaBB (putih)
aaBb (putih)
ab
AaBb (ungu)
Aabb (merah)
aaBb (putih)
Aabb (merah)
Rasio fenotif F2 = ungu : merah : putih = 9: 4 : 3



Soal:
Diketahui Ayam berpial rose/mawar (RRpp / Rrpp, Ayam berpial pea/biji (rrPP / rrPp), Ayam berpial walnut/sumpel (RRPP / RRPp / RrPP / RrPp), Ayam berpial single/bilah (rrpp). Jika ayam berpial/jengger rose homozigot disilangkan dengan ayam berpial biji homozigot, pada F1 dihasilkan  jengger walnut (sumpel). Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1        :           RRpp (rose)     ><        rrPP (biji)
Gamet :           Rp                               rP
F1        :           RrPp (walnut) [ artinya: R dan P memunculkan walnut
P2        :           RrPp (walnut) ><        RrPp (walnut)
Gamet :           RP, Rp, rP, rp              RP, Rp, rP, rp
F2

RP
Rp
rP
rp
RP
RRPP (walnut)
RRPp (walnut)
RrPP (walnut)
RrPp (walnut)
Rp
RRPp (walnut)
RRpp (rose)
RrPp (walnut)
Rrpp (rose)
rP
RrPP (walnut)
RrPp (walnut)
rrPP (biji)
rrPp (biji)
rp
RrPp (walnut)
Rrpp (Rose)
rrPp (biji)
rrpp (bilah)
Rasio fenotif F2: walnut : rose : biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1
c. Epistasis dan Hipostasis
Epistasis-hipostasis adalah peristiwa dengan dua faktor yang bukan pasangan alelnya dapat memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. Namun, pengaruh faktor yang satu menutup ekspresi faktor lainnya.
Soal:
Pada penyilangan gandum berkulit biji hitam (HHkk) dengan gandum berkulit biji kuning (hhKK), ternyata 100% pada F1 berkulit biji hitam. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1        :           HHkk (biji hitam)        ><        hhKK (biji kuning)
Gamet :           Hk                                           hK
F1        :           HhKk (biji hitam) [artinya: H epistasis terhadap K / k
P2        :           HhKk (biji hitam)        ><        HhKk (biji hitam)
Gamet :           HK, Hk, hK, hk                      HK, Hk, hK, hk
F2        :

HK
Hk
hK
hk
HK
HHKK (biji hitam)
HHKk (biji hitam)
HhKK (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
Hk
HHKk (biji hitam)
HHkk (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
Hhkk (biji hitam)
hK
HhKK (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
hhKK (biji kuning)
hhKk (biji kuning)
hk
HhKk (biji hitam)
Hhkk (biji hitam)
hhKk (biji kuning)
Hhkk (putih)
Rasio fenotif F2: hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
Soal:
Pada tikus, warna bulu yang hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama, sedangkan rr dan C menyebabkan warna krem. Jika ada gen cc, tikus itu menjadi albino. Perkawinan antara tikus hitam homozigot (RRCC) dan tikus albino (rrcc), menghasilkan F1 semua hitam. Tentukan fenotif F2!
Penyelesaian:
P1        :           RRCC (hitam) ><        rrcc (albino)
Gamet :           RC                               rc
F1        :           RrCc (hitam) [ artinya: R dan C membawa sifat hitam secara bersama
P2        :           RrCc (hitam)   ><        RrCc (hitam)
Gamet:                        RC, Rc, rC, rc             RC, Rc, rC, rc
F2        :

RC
Rc
rC
rc
RC
RRCC (hitam)
RRCc (hitam)
RrCC (hitam)
RrCc (hitam)
Rc
RRCc (hitam)
RRcc (albino)
RrCc (hitam)
Rrcc (albino)
rC
RrCC (hitam)
RrCc (hitam)
rrCC (krem)
rrCc (krem)
rc
RrCc (hitam)
Rrcc (albino)
rrCc (krem)
rrcc (albino)
Rasio fenotif F2: hitam : krem : albino = 9 : 3 : 4
d. Polimeri
Polimeri adalah peristiwa dengan beberapa sifat beda yang berdiri sendiri memengaruhi bagian yang sama dari suatu individu.
Soal:
Pada penyilangan antara gandum berbiji merah (M1M1M2M2) dan gandum berbiji putih (m1m1m2m2), dihasilkan F1 semua gandum berbiji merah. Tentukan rasio fenotif F2-nya!
Penyelesaian:
P1        :           M1M1M2M2 (merah)    ><        m1m1m2m(putih)
Gamet :           M1M2                                       m1m
F1        :           M1m1M2m2 (merah) [ artinya: M1 dan M2 memunculkan warna merah
P2        :           M1m1M2m2 (merah)     ><        M1m1M2m2 (merah)
Gamet :           M1M2, M1m2, m1M2, m1m2        M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2

M1M2
M1m2
m1M2
m1m2
M1M2
M1M1M2M2 (merah)
M1M1M2m2 (merah)
M1m1M2M2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
M1m2
M1M1M2m2 (merah)
M1M1m2m2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
M1m1m2m2 (merah)
m1M2
M1m1M2M2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
m1m1M2M2 (merah)
m1m1M2m2 (merah)
m1m2
M1m1M2m2 (merah)
M1m1m2m2 (merah)
m1m1M2m2 (merah)
m1m1m2m2 (putih)
Rasio fenotif F2: Merah : putih = 15 : 1
3. Pola-Pola Hereditas
Penyimpangan terhadap Hukum Mendel juga disebabkan oleh adanya tautan dan pindah silang, determinan seks, tautan seks, kegagalan berpisah, dan gen letal.
a. Tautan dan Pindah Silang
Pada saat meiosis inilah terjadi peristiwa tautan dan pindah silang. 
Tautan adalah peristiwa ketika gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama dapat memisahkan diri secara bebas waktu pembelahan meiosis.
Pindah silang adalah peristiwa bertukarnya bagian kromosom satu dengan kromosom lainnya yang homolog, ataupun dengan bagian kromosom yang berbeda (bukan homolognya).
Soal:
Misalnya gen-gen A dan B tertaut pada kromosom yang sama alelnya adalah a dan b. Jadi, genotipenya dapat ditulis AaBb. Berapa macam gametnya jika:
a)      tidak terjadi pindah silang;
b)      terjadi pindah silang.
Penyelesaian:
a)      Jika tidak terjadi pindah silang, maka A dan B akan membentuk gamet karena tertaur, sehingga gamet AaBb adalah AB dan ab
b)      Jika terjadi pindah silang, maka kemungkinan A dan a atau B dan b akan mengalami pindah silang, sehingga gamet dar AaBb menjadi AB, Ab, aB, ab
Soal:
Gen pembawa warna kelabu (K) dan sayapnya panjang (P) pada lalat buah tertaut. Jika disilangkan lalat buah kelabu sayap panjang (KKPP) dengan hitam sayap pendek (kkpp), diperoleh F1 lalat buah berwarna kelabu sayapnya panjang semua. Selanjutnya Fdi-testcross-kan.
a)    Tentukan rasio fenotif F2!
b)    Tentukan persentase kombinasi parental (KP)!
c)    Tentukan persentse rekombinasi (RK)
Penyelesaian:
P1        :           KKPP (kelabu, panjang)         ><        kkpp (hitam, pendek)
Gamet :           KP                                                       kp
F1        :           KkPp (kelabu, panjang) 
P2        :           KkPp (kelabu, panjang)          ><        kkpp (hitam, pendek) [ testcross
Gamet :           KP, kp (tertaut)                                   kp
F2        :

KP
kp
kp
KkPp (kelabu, panjang)
kkpp (hitam, pendek)
a)      Rasio fenotif F2: kelabu, panjang : hitam, pendek = 1 : 1
b)      Jumlah genotif parental pada F2 = 2 (KkPp dan kkpp), sehingga %KP = 2/2 ½ x 100% = 100%
c)      Karena tidak ada genotif baru, maka tidak ada rekombinasi, sehingga %RK = 0%
Simpulan:
Jika KP > 50% atau RK < 50%, maka terjadi tautan
Jika KP = RK = 50%, maka gen terletak pada kromosom berlainan.
Nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan persentase rekombinasi dari hasil persilangan 
Soal:
Persilangan lalat Drosophilla melanogaster kelabu sayap panjang (KKPP) dengan hitam sayap pendek (kkpp) menghasilkan F1 sebanyak 100% kelabu sayap panjang. Kemudian dilakukan testcross, ternyata ditemukan 40% kelabu sayap panjang (KkPp), 40% hitam sayap pendek (kkpp), 10% kelabu sayap pendek (Kkpp), dan 10% hitam sayap panjang (kkPp).
a)       Tentukan kombinasi parentalnya (KP)
b)      Tentukan rekombinasinya (RK) / nilai pindah silang
c)       Tentukan jarak antar gen yang tertaur
Penyelesaian:
a)      Induknya (parentalnya) adalah KkPp dan kkpp (jumlahnya 80%) sehingga kompinasi parentalnya (KP) = 80%
b)      Rekombinasinya (RK) / nilai pindah silang adalah presntase terbetuknya genotif baru yaitu Kkpp dan kkPp (20%), sehingga harga RK / pindah silang = 20%
c)      Jarak antar gen ditentukan oleh nilai pindah silang (20%), sehingga jarak antar gen yang tertaut = 20 satuan peta.
Peta Kromosom
jarak gen (lokus) pada kromosom dihitung dari sentromer (diberi angka 0). 
Soal:
Diketahui peta kromosom, sebagai berikut:
Disilangkan individu bergenotif AaBb secara tesross. 
a)      Hitung harga RK dan KP !
b)      Tentukan persentase genotif keturunannya!


Penyelesaian:
a)      Jarak A - B = 11,5 – 10,5 = 1 mM (mili Morgan), ini berarti kombinasi baru (rekombinasi/RK) = 1%. 
Jadi: kombinasi asli (kombinasi parenta KP) = 100% - 1% = 99%
b)      Persentase genotif keturunan:
P          :           AaBb   ><        aabb (testcross)
Gamet :           AB, Ab, aB, ab           ><        ab
F          :           

AB
Ab
aB
ab
ab
AaBb (parental)
Aabb (rekombinan)
aaBb (rrekombinan)
aabb (parental)
KP = 99%, sehingga:
            AaBb   :           49,5 %
            aabb     :           49,5 %
RK = 1%, sehingga:    
Aabb   :           0,5%
aaBb    :           0,5%
Simpulan: 
Makin kecil harga RK, maka makin rapat dekat gennya (makin rapat lokusnya).